LABORATORIUM KIMIA ORGANIK
JURUSAN FARMASI
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
PERCOBAAN 2
IDENTIFIKASI
SENYAWA ALKOHOL & FENOL
OLEH :
NAMA :
DEWI ANAGUSTIWI
NIM :
PO.71.3.251.10.1.019
KELAS :
A
HARI / TGL PRAKTIKUM : SENIN / 4 APRIL 2011
PEMBIMBING : RONNY HORAX, S.Si, MsC,
Ph.D
JURUSAN
FARMASI
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Alkohol
atau alkanol adalah turunan hidrokarbon, umumnya alkana, dimana 1 atau lebih
atom H-nya diganti dengan gugus hidroksil (-OH) atau gugus alcohol.
Alkohol terbagi atas 3
macam, yaitu :
1.
Alkohol primer, jika gugus OH terikat
pada atom C primer (atom C yang mengikat 1 atom C yang lain).
2.
Alkohol sekunder, jika gugus OH terikat
pada atom C sekunder (atom C yang mengikat 2 atom C).
3.
Alkohol tersier, jika gugus OH terikat
pada atom C tersier yang mengikat 3 atom C lainnya).
Fenol
adalah senyawa yang memiliki sebuah gugus hidroksil yang
terikat langsung pada cincin benzena.
Meskipun memiliki persamaan dengan alkohol, namun secara kimiawi fenol berbeda
dengan alkohol.
Pada
percobaan ini kita akan mencoba mengidentifikasi senyawa alkohol dan fenol
berdasarkan sifat fisikanya, mempelajari beberapa reaksinya dan membedakan
antara alkohol primer, sekunder dan tersier.
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN
I.2.1 MAKSUD PERCOBAAN
Untuk mengetahui sifat-sifat fisika
dari alkohol dan fenol dengan mempelajari reaksi-reaksi yang terjadi dari
karakteristiknya.
I.2.2 TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk
mengetahui sifat fisika alkohol dan fenol.
2. Untuk
mempelajari beberapa reaksi kimia yang karakteristik dari alkohol dan fenol.
3. Untuk
membedakan alkohol primer, sekunder, dan tersier.
I.3 PRINSIP PERCOBAAN
I.SIFAT FISIKA DARI
ALKOHOL DAN FENOL
Pengujian sifat fisika dari alcohol dengan
menguji kelarutannya dalam air dan n-heksan,yaitu dengan penambahan sejumlah
kecil methanol. Kemudian pengujian kadar pH dengan menggunakan indicator
universal, yaitu dengan mencampurkan golongan alkohol dengan air kemudian dicek
kadar pHnya.
II.SIFAT KIMIA DARI
ALKOHOL DAN FENOL
Metode tes Lucas, dimana sampel uji ditambahkan dengan reagen
Lucas,kemudian diamati hasil pengocokan larutan yang telah dicampur tersebut.
Metode tes kromat dimana sampel uji
ditambahkan dengan sejumlah kecil aseton dan as.kromat kemudian diamati
perubahan warna yang terjadi. Metode tes
Iodoform, dimana sampel uji
ditambahkan dengan sejumlah kecil NaOH kemudian diamati endapan yang terbentuk.
Metode tes Feri Klorida dimana
sampel uji ditambahkan dengan sejumlah kecil
Feri Klorida kemudian dicatat pembentukan warna yang terjadi. Metode reaksi dengan Na2CO3
dan NaHCO3 dimana zat uji ditambahkan dengan Na2CO3
dan NaHCO3, kemudian dilihat hasil reaksi yang terbentuk.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
II.1
TEORI RINGKAS
Alkohol rendah ( jumlah atom
karbonnya kurang dari empat) dibuat secara besa-besaran. Alkohol jenis ini
digunakan sebagai bahan baku untuk bahan kimia lain yang berharga selain
digunakan seperti apa adanya.
Alkohol digolongkan ke dalam alkohol
primer (1°), sekunder (2°), atau tersier (3°), penggolongan didasarkan pada
derajat substitusi dari atom karbon yang langsung mengikat gugus hidroksil.
bergantung apakah satu,, dua, atau tiga
gugus organic yang berhubungan dengan atom karbon pembawa hidroksil. (-OH).
Alkohol Primer : R-CH2-OH
Alkohol
Sekunder : R-CH-R’
OH
Alkohol tersier : R’
R-C-OH
R”
Fenol meskipun memiliki
persamaan dengan alcohol, namun secara
kimiawi kedduanya berbeda. Larutan pekat dari senyawa fenol sangat toksik dan
dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.
II.2
URAIAN BAHAN
1. Aseton
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, mudah
menguap, bau khas,
mudah terbakar,
dapat bercampur dengan air, dengan etanol
(95 % ) P,
dengan eter P dan dengan kloroform P membentuk
larutan jernih.
Bobot
per ml : 0,790 g sampai
0,792 g
RM : (CH3)2CO
2. AIR
Nama resmi : Aqua Destillata
Nama lain : Air suling
Pemerian : Cairan jernih; tidak
berwarna; tidak berbau; tidak
Mempunyai rasa.
BM / RM : 18,02 / H2O
3. Metanol
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, bau
khas.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, membentuk
cairan jernih, tidak
berwarna.
BJ
/ RM : (15,5°/15,5°) 0,796 sampai
0,798 / CH3OH
4. Amil
Alkohol
Nama
resmi : Isoamolalkohol
Nama
lain : Amil alcohol
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, bau
khas.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, dapat bercampur
dengan pelarut
organic.
Bobot
per ml : 0,809 g sampai 0,811 g
RM : (CH3)2CH.CH2.CH2OH
5. Etanol
Nama
resmi : Aethanolum
Nama
lain : Etanol, Alkohol
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah
menguap dan mudah
bergerak; bau khas;
rasa panas. Mudah terbakar dengan
memberikan nyala
biru yang tidak berasap.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam
eter P.
BJ : 0,8119 sampai 0,8139
6. Propanol-2
Nama
resmi : Isopropanol
Nama
lain : iso-popileter P, propan-2-ol
Pemerian : cairan jernih; tidak berwarna; bau
khas; mudah terbakar.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan kloroform P dan dengan
eter P.
Bobot
per ml : 0,784 g sampai 0,786 g
RM : CH3CH3.CHOH.CH3
7. Isobutil
alcohol
Nama
resmi : t-Butanol P
Nama
lain : Isobutanol P,
isobutilalkohol P.
Pemerian : Cairan atau zat padat tidak berwarna
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol (95 % ) P dan
dengan eter P.
Bobot
per ml pada 26 °: 0,782 g sampai 0,782 g.
RM
: (CH3)3.COH
8. Fenol
Nama
resmi : Phenolum Liquefactum
Nama
lain : Fenol cair
Pemerian : Cairan, tidak berwarna atau agak
kemerahan; bau khas;
kaustik.
Kelarutan : Larut dalam 11 bagian air, dalam etanol (95 % ) P; dalam eter
P
dan dalam gliserol P.
Bobot
per ml : 1,055 g sampai 1,060 g
9.
Iodium
Nama
resmi :Iodium
Nama
lain :Iodum
Pemerian :Keping atau butir,mengkilat, seperti
logam,hitam kelabu, bau
khas
Kelarutan :Larur dalam lebih kurang 3500 air, dalam 13 bagian etanol
(95%)P, dalam lebih
kurang 80 bagian gliserol P dan dalam
lebih kurang 4
bagian karbondisulfida p, larut dalam
kloroform, P dan
dalam karbontetraklorida P.
10.
Asam asetat
Nama
resmi :Acidum Asetat
Nama
lain :Asam asetat,cuka
Pemerian :Cairan jernih tidak berwarna, bau
menusk, rasa asam,
tajam
Kelarutan :Dapat campur dengan air, dengan etanol (95%)P,
dan dengan
gliserol P
Bj :1,040
g/ml-1,042 g/ml
BAB
III
METODE
KERJA
III.1
ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN :
1. Aseton
2. Air
suling
3. Metanol
4. n-Heksan
5. Amilalkohol
6. Etanol
7. Propanol-2
8. Isobutil
alcohol
9. Larutan
fenol
10. Asam
asetat
11. Reagen
Lucas
12. Larutan
asam kromat
13. Larutan
feri klorida
14. Larutan
I2-KI
15. Larutan
Na2CO3 dan NaHCO3
16. Kertas
pH (indikator universal)
17. Water
bath
18. Sumbat
gabus
19. Hot
plate
III.2
PROSEDUR KERJA
1. Sifat
fisika dari alcohol dan fenol
a)Kelarutan dalam air
dan n-heksan
1.Siapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan
kering, beri label.
2.Tabung reaksi 1 diisi dengan 0,5 ml air
suling dan tabung
reaksi 2
diisi dengan 0,5 ml n-heksan.
3.Ke dalam tabung reaks 1 dan 2, tambahkan 1
tetes methanol.
4.Kocok dan perhatikan larutannya Apakah
larutan homogen?
Catat
pengamatan pada lembar kerja.
5.Kerjakan seperti poin
1 sampai dengan 5 dengan menggunakan alcohol
yang lain.
b) Penentuan pH larutan
sampel menggunakan indicator universal
a)Siapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan
kering, beri label sesuai dengan
nama sampel uji
b)Isi tabung reaksi :
tabung reaksi I dengan 10 tetes
methanol
tabung reaksi II dengan 10 tetes
etanol
tabung
reaksi III dengan 10 tetes propanol-2
tabung reaksi IV dengan Amil alcohol
tabung
reksi I-IV tambakan 3 ml air suling
tabung
reaksi V tambahkan 2 ml air suling
c)
Kocok kempat tabung reaksi tersebut dan cek pHnya.
2. Sifat kimia dari alcohol dan
fenol
a) Tes Lucas
1. Siapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering, beri label sesuai
dengan
nama sampel uji.
2. Ke dalam masing-masing tabung reaksi diisi
dengan 10 tetes methanol,
etanol,propanol-2, amil alcohol, dan fenol,
kemudian tambahkan 20
tetes reagen Lucas.
3. Tutup mulut tabung reaksi dengan sumbat
gabus, campur isi dengan
Pengocokan yang kuat selama beberapa detik.
4. Lepaskan tutup dan simpan tabung selama 5 menit.
Apakah
larutan sangat berkabut/gelap (cloudiness). Jika larutan tidak
berkabut/gelap selama 15 menit, hangatkan tabung reaksi pada waterbath (60°C)
selama 15 menit.
|
6. Catat semua pengamatan pada
lembar kerja.
b)
Tes kromat
1.
Siapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan
kering, beri label sesuai
dengan nama sampel uji.
2.
Ke dalam masing-masing tabung reaksi
diisi dengan 5 tetes sampel uji
dan tambahkan 10 tetes aseton dan 2
tetes asam kromat.
3.
Tempatkan keempat tabung reaksi di atas
waterbath (60°C) selama 5
menit.
Catat warna dari tiap larutan.
Ingat ! perubahan dari warna
merah-coklat menjadi biru-hijau
menunjukkan tes
positif.
c)
Tes Iodoform
1. Siapkan
5 tabung reaksi yang bersih dan kering, beri label sesuai dengan nama sampel
uji.
2. Ke
dalam masing-masing tabung reaksi diisi dengan 5 tetes sampel uji dan tambahkan
tetes demi tetes NaOH 6 M dengan pengocokan (5 tetes).
3. Tempatkan
keempat tabung reaksi diatas waterbath (60°C) dan tambahkan tetes demi tetes
reagen solutsio lugoli dengan pengocokan sampai larutan berwarna coklat (
tetes).
4. Tambahkan
lagi NaOH 6 N ke dalam masing-masing tabung reaksi sampai larutan menjadi tidak
berwarna dan tempatkan keempat tabung reaksi di atas waterbath selama 5 menit.
5.
Ambil keempat tabung reaksi, biarkan dingin dan perhatikan adanya
endapan kuning terang.
6.
Catat semua pengamatan pada lembar kerja.
d)
Tes Feri Klorida
1. Siapkan
5 tabung reaksi yang bersih dan kering, beri label sesuai dengan nama sampel
uji.
2. Kedalam
masing-masing tabung reaksi diisi dengan 20 tetes sampel uji dan tambahkan 5
tetes larutan feri klorida.
3. Catat
perubahan warna dari tiap larutan
Ingat
! pembentukan warna ungu mengidentifikasikan adanya senyawa Fenol.
e) Reaksi dengan Na2CO3
dan NaHCO3
1. Siapkan
3 tabung reaksi yang bersih dan kering, beri label sesuai dengan nama sampel
uji.
2. Tabung
reaksi I diisi dengan amil alcohol, tabung reaksi II diisi dengan fenol, tabung
reaksi III diisi dengan asam asetat (sebagai pembanding) masing-masing sebanyak
1 ml.
3. Ke
dalam masing-masing tabung reaksi tambahkan 0,5 ml Na2CO3,
kocok dan biarkan 3-5 menit.
4. Kerjakan
poin 1 s/d 3 (ganti Na2CO3 dengan NaHCO3)
BAB
IV
HASIL
A.DATA
HASIL PENGAMATAN
1. Sifat fisika dari alcohol dan fenol
No.
|
Nama senyawa
|
Rumus bangun
|
pH
|
Kelarutan dalam
|
Keterangan
|
|
Air
|
n-heksan
|
|||||
1
|
Metanol
|
CH3OH
|
6
|
Homogen
|
Homogen
|
|
2
|
Etanol
|
CH3CH2OH
|
6
|
Homogen
|
Homogen
|
|
3
|
Propanol-2
|
|
6
|
Homogen
|
Homogen
|
|
4
|
Isobutil Alkohol
|
CH3
CH3CHCH2OH
|
5
|
Homogen
|
Tidak Homogen
|
|
5
|
Fenol
|
OH
|
5
|
Tidak Homogen
|
Tidak Homogen
|
2.
Sifat kimia dari alkohol dan fenol
a) Tes Lucas
No.
|
Alkohol / Fenol
|
Reagen Lucas
|
keterangan
|
1
|
Metanol
|
Jernih
|
|
2
|
Etanol
|
Jernih
|
|
3
|
Propanol-2
|
Jernih, lar.hijau kekuningan
|
|
4
|
Isobutil Alkohol
|
Warna kekuningan
|
|
5
|
Fenol
|
Terpisah warna menghilang
|
|
b) Tes Kromat
No.
|
Alkohol / Fenol
|
Reagen Kromat
|
Keterangan
|
1
|
Metanol
|
Endapan kuning
tetap
|
|
2
|
Etanol
|
endapan putih, lar.kuning
larutan kuning
|
|
3
|
Propanol-2
|
lar. Kuning tetap
|
|
4
|
Isobutil alkohol
|
lar. Terpisah, isobutil diatas
tetap
|
|
5
|
Fenol
|
lar. Merah lar. Biru hijau
|
|
c) Tes Iodoform
No.
|
Alkohol / Fenol
|
Reagen Iodoform
|
Keterangan
|
1
|
Metanol
|
Warna I2 larut / hilang
|
|
2
|
Etanol
|
Warna I2 larut / hilang
|
|
3
|
Propanol-2
|
Endapan kuning
|
|
4
|
Isobutil alkohol
|
Warna I2 larut / hilang
|
|
5
|
Fenol
|
Warna I2 larut / hilang
|
|
d)
Tes Feri Klorida
No.
|
Alkohol / Fenol
|
Reagen Feri klorida
|
Keterangan
|
1
|
Metanol
|
Tetap
|
|
2
|
Etanol
|
Tetap
|
|
3
|
Propanol-2
|
Tetap
|
|
4
|
Isobutil alkohol
|
Lar. Terpisah, Feri klorida di bawah
|
|
5
|
Fenol
|
endapan ungu
|
e)
Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3
No.
|
Alkohol / Fenol
|
Reagen Na2CO3
|
Reagen NaHCO3
|
Keterangan
|
1
|
Amil alkohol
|
Mula-mula lar. Jernih
Gelembung gas
|
Tetap
|
|
2
|
Fenol
|
Lar. Terpisah, fenol di bawah
|
Lar. Terpisah fenol di bawah
|
|
3
|
Asam asetat
|
Tetap
|
Mula-mula terbentuk
gel. Gas lar. Jernih
|
|
B.
Reaksi
a)
Tes Lucas
·
Metanol + reagen Lucas
·
Etanol + reagen Lucas
·
Propanol-2 + reagen Lucas
·
Isobutilalkohol + reagen Lucas
·
Fenol + reagen Lucas
b)
Tes Kromat
·
Metanol + reagen kromat
·
Etanol + reagen kromat
·
Propanol-2 + reagen kromat
·
Isobutilalkohol + reagen kromat
·
Fenol + reagen kromat
c)
Tes Iodoform
·
Metanol + reagen iodoform
·
Etanol + reagen iodoform
·
Propanol-2 + reagen iodoform
·
Isobutilalkohol + reagen iodoform
·
Fenol + reagen iodoform
d)
Tes feri klorida
·
Methanol + Feri klorida
·
Etanol + Feri klorida
·
Propanol-2 + Feri klorida
·
Isobutilalkohol + Feri klorida
·
Fenol + Feri klorida
e)
Reaksi dengan Na2CO3, Reaksi dengan NaHCO3
·
Amil alcohol + Na2CO3
·
Fenol + Na2CO3
·
Asam asetat + Na2CO3
·
Amil alcohol + NaHCO3
·
Fenol + NaHCO3
·
Asam asetat + NaHCO3
C.
Pembahasan
Pada
identifikasi alkohol fenol ini, mula-mula dilakukan uji kelarutan dalam air dan
n-heksan, dari
kelarutan kita dapat menentukan apakah
senyawa- senyawa organik itu polar
atau non polar, yakni jika dilarutkan dalam air dan senyawa tersebut dapat
larut berarti senyawa tersebut cenderung polar, dan jika dilarutkan dalam
senyawa heksana(non polar) dan senyawa tersebut larut berarti senyawa tersebut
cenderung non polar. Selain itu juga dilakukan uji pH dimana hasilnya
menunjukkan bahwa methanol, etanol, dan propanol-2 lebih basa dari
isoutilalkohol da fenol, maka diduga methanol, etanol, dan propanol-2 adalah
alcohol.
Berikutnya
dilakukan uji Lucas. Uji Lukas berguna untuk mengetahui antara alcohol primer,
sekunder, dan tersier, jika alcohol primer tidak bereaksi setelah diberi reagen
ini, alcohol sekunder bereaksi lambat dan alcohol tersier akan dengan cepat
bereaksi dengan reagen Lucas. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
methanol dan etanol tetap jernih, maka kemungkinan ini adalah alcohol primer.
Kemudian
dilanjutkan dengan uji kromat, uji kromat juga dapat digunakan untuk membedakan
antara alcohol primer, sekunder, dan tersier. Alcohol primer dan sekunder akan
bereaksi dan membentuk larutan berwarna hijau, sementara alcohol tersier tidak
bereaksi. Dari hasil pengamatan yang menunjukkan hasil berwarna hijau hanyalah
fenol, hal ini tidak sesuai dengan pernyataan diatas, maka kemungkinan ada
kesalahan atau kecerobohan ketika praktikum ini sedang berlangsung yang
menyebabkan munculnya hasil yang tidak sesuai.
Pengujian
dilanjutkan dengan menggunakan reagen Iodoform, Uji iodoform merupakan reaksi
antara etanol absolut atau sampel alkohol yang lain dengan iodin yang akan
membentuk larutan berwarna coklat. Hal ini disebabkan karena alkohol bereaksi
dengan hidrogen halida menghasilkan alkil halida. Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa semua larutan berwarna coklat, berarti pada setiap sampel alkohol
mengandung iodoform, meskipun setelah dipanaskan hanya propanol-2 yang
membentuk endapan kuning.
Pengujian berikutnya adalah dengan menggunakan FeCl3., reagen
ini adalah cara paling sederhana yang dapat digunakan untuk membedakan antara
alcohol dan fenol. Alcohol tidak akan bereaksi dengan reagen ini, dan hasil
praktikum menunjukkan bahwa methanol, etanol, dan propanol-2 tidak bereaksi
dengan reagen ini, maka kemungkinan ketiga larutan ini adalah alcohol.
Pengujian terakhir dilakukan dengan menggunakan reagen NaCO3
dan NaHCO3. Pada percobaan ini sampel yang digunakan adalah amil
alcohol, fenol, dan asam asetat, hasilnya menunjukkan bahwa ketika amil alcohol
bereaksi dengan Na2CO3 terbentuk gelembung gas, namun pada NaHCO3 larutan
tetap, sama halnya seperti asam asetat. Sementara fenol larutannya terpisah
dimana fenol berada dibawah.
Bab
V
Penutup
A.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah
dilakukan dapat di tarik kesimpulan bahwa :
1.Alkohol
dapat larut dalam air. Kelarutan alkohol dalam air sesuai
dengan ukuran gugus alkilnya, semakin besar gugus alkilnya maka akan semakin
sukar larut. Sedangkan fenol tidak dapat larut baik
dalam air maupun benzene.
karena fenol memiliki gugus hidrofob yakni cincin aromatik yang membuatnya
kurang larut dalam air.
2.Untuk
pengujian alcohol primer, sekunder ataukah tersier, dapat digunakan beberapa
reagen, diantaraya reagen Lucas, kromat atau reagen lainnya dengan melihat
sifat fisika dari senyawa alcohol tersebut.
Berdasarkan salah satu hasil pengamatan, menunjukkan bahwa methanol dan
etanol merupakan alcohol primer berdasarkan hasil uji Lukas.
3.Untuk
mengetahui reaks kimia dan karakteristik
dari alcohol dan fenol dapat dilakukan dengan menguji kelarutannya pada air dan
n-heksan, atau dengan menguji kadar pH nya.
B.
Saran
Masukan dari pembimbing di dalam
maupun di luar jam praktikum sangat diharapkan demi pemahaman dan kelancaran
pembuatan laporan berikutnya.
Daftar Pustaka
-Team
Pengajar Kimia Organik. 2011. Alkohol. Makassar:Poltekkes Makassar
-
Team Kimia Organik. 2011. Buku Penuntun Praktikum Kimia Organik.
Makassar:Poltekkes Makassar
- DepKes RI. 1979. Farmakope Edisi ketiga. Jakarta
- http://www.scribd.com/doc/50322239/Piska-Nizaria-laporan-uji-Alkohol-Dan-Fenol
- http://www.scribd.com/doc/41628666/Laporan-Praktikum-Kimia-Organik9
Tugas
Sebelum Praktek
1. Sebutkan
pengertian alcohol primer, sekunder, dan tersier dan jelaskan ?
2. Apakah
perbedaan antara alcohol dan fenol ?
3. Asam salisilat
merupakan suatu contoh senyawa yang mengandung gugus fungsi fenolik.
Lingkarilah bagian fenol dari molekul tersebut,
OH
COOH
4. Mengapa
alcohol lebih larut dalam air daripada senyawa hidrokarbon ?
Jawaban
:
1.
Alkohol primer, jika gugus OH terikat
pada atom C primer (atom C yang mengikat 1 atom C yang lain). Alkohol sekunder,
jika gugus OH terikat pada atom C sekunder (atom C yang mengikat 2 atom C).
Alkohol tersier, jika gugus OH terikat pada atom C tersier yang mengikat 3 atom
C lainnya).
2.
Alkohol
pada umumnya, 1 atau lebih atom H-nya diganti dengan gugus hidroksil (-OH) atau
gugus alcohol. Sedangkan fenol gugus hidroksilnya yang terikat langsung pada
cincin benzena.
3.
OH
COOH
4.
Karena gugus alcohol bersifat
hidrofilik, yaitu dapat membentuk ikatan hydrogen dengan air. Sedangkan gugus
alkil bersifat hidrofobik atau lipofilik, yaitu bersifat non-polar dan tidak
dapat berinteraksi dengan air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar